Mengukir sejarah..!, yah ungkapan ini tidaklah berlebihan bila diperuntukan pada perhelatan FORSILAM Jogja malam itu. Sebab itulah juga yang pernah terjadi pada 2001/ 2002 silam, saat embrio organisasi ini lahir. Di dalamnya sarat dengan muatan nilai Sejarah, setidaknya bagi kami para Alumnus Assalam dan bahkan para calon alumnus yang akan terus bermunculan. Malam itu kelak juga akan dikenang oleh generasi-generasi penerus organisasi ini, tinggal pengurusnya ingin dikenang prestasinya yang membanggakan atau keburukan-keburukan yang akan menjadi saham bagi kehancuran, organsinasi yang mau dikenang.
Kegembiraan dan kebanggaan sudah sewajarnya terbersit diwajah anggotanya, tergambar harapan disana, setelah satu priode penuh satu kepengurusan pulas tertidur, kehilangan spirit dan geliat, anggotanya tercerai-berai yang sebelumnya sangat dinamis dalam keakraban dan kemeriahan yang dibumbui dengan gurauan khas Palembang-Assalam. Hhh... dengan menarik nafas yang dalam, keakraban dan kemeriahan itu telah kembali, malam Ahad itu, 14 Maret 2009 akhirnya kebekuan itu mencair dan kegelapan itu tersibak. Yah.. Hi Jogja, forsilam return...!!!
Pengurus baru telah tampil dan tentunya juga datang bersama harapan dan spirit baru pula, merekalah yang kemudian akan menentukan nasib FORSILAM ke depan, lebih buruk kah, sama saja kah, atau lebih baik kah? Dibanding kepengurusan-kepengurusan sebelumnya, jawabanya akan segera ditemukan dalam beberapa waktu kedepan, keberuntungan atau kerugian mereka yang menentukan.
Mari bersama kita sokong kepengurusan baru ini, saling men-support. Jangan biarkan ”ngantuk” stagnansi dan kepakuman itu hadir kembali yang akan melemahkan dan menina-bobokan kita. Bila itu yang terjadi, maka akan lebih sulit lagi bagi kita untuk bangkit kembali. Mari bersama kita gairahkan organisasi ini dengan kreativitas dan ide-ide cemerlang, kita bakar semangat masing-masing untuk kemudian menularkanya kepada yang masih ”membeku”, agar semangat yang baru lahir kembali...
Saatnya kita mencurahkan segenap energi kita, potensi, pikiran, waktu, dana dan tenaga bagi organisasi tercinta ini, selanjunya memungkinkan kita untuk mengeruk manfaat yang sebanyak-banyaknya dari forsilam bagi kebaikan kualitas kehidupan sosial dan akademik kita. Kita perkaya diri kita dengan kemampuan managerial, kita asah skill kepemimpinan kita, kita belajar bersosialisasi, bergaul dan berukhuwah kemudian kita belajar mengutarakan pendapat, berbicara, beretorika dan berdiskusi serta kebaikan-kebaikan lainya, semua kita ambil sebagai bahan kita berbekal.
Tentu banyak harapan-harapan lain yang digantungkan dipundak pada kepengurusan baru ini bagi masa depan FORSILAM yang lebih baik. Perubahan dan harapan besar itu mustahil terwujud tanpa kerjasama, kekompakan, rasa memiliki, partisipasi aktif, soliditas dari komponen-komponen yang ada didalamnya. Bila prinsip-prinsip tersebut merasuk dalam sanubari masing-masing pengurus dan anggotanya, insya Allah harapan itu masih ada... (el_Haneef)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar